Sejak berdiri tahun 1981, Sumber Kencono sudah kenyang
dengan berbagai keadaan. Hingga membawa Sumber Kencono semakin matang dalam
menjalankan usahanya sehingga mampu berkembang pesat.
Berawal dari 6 unit bis, Sumber Kencono terus mengembangkan
sayapnya. Melalui usaha keras Sang pemilik Setyaki Sasongko, Sumber Kencono
kian mendapatkan kepercayaan di masyarakat. Sedikit demi sedikit perusahaan
yang melayani perjalanan SURABAYA MADIUN SOLO JOGJA ini terus berkembang.
Usaha keras itu juga didukung dengan kemampuan intelektual
yang pada sang pemilik usaha. Selain sebagai lulusan teknik mesin yang juga
pernah mengenyam pendidikan di Jerman, tentunya Bapak Setyaki sangat handal
dalam menerapkan dan mengontrol kondisi mesin bus-busnya.
Pemberian pelayanan yang cukup baik, juga tur
ut mengantarkan
perusahaan bus ini terus berkembang. Hingga saat ini mampu memiliki 230 armada
bus dengan crew bus yang mencapai lebih dari 1000 orang. Pemberian pelayanan
terbaik ini dibuktikan dengan berbagai pengahargaan yang telah diraihnya.
Di antaranya piagam penghargaan dari Menteri Perhubungan RI
pada tahun 2005 lalu. Penghargaan yang ditanda tangani oleh MENHUB saat itu M
Hatta Rajasa jelas menyatakan kalo PO Sumber Kencono merupakan salah satu
perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaran angkutan
lebaran 2005 atau 1426 H.Penghargaan serupa serupa juga dialami pada tahun 2007
dan 2008
Tahun ke Tahun sumber kencono terus melambung hingga pada
akhirnya perjalanan pahit pun ditempuh sumber kencono,pada dekade 2009-2011
dimana armadanya sering sekali mengalami kecelakaan dan sebagian masyarakat
enggan menggunakan karena busnya terlalu ugal-ugalan bahkan bus disebut sebagai
pembawa bencana,sebagain lainnya tetap setia dan menganggap kecelakaan adalah
takdir dari Yang kuasa,akhirnya kejadian pahit pun makin parah,dimana
kecelakaan bus di mojokerto yang menewaskan 20 orang dan mendapat perhatian
serius dari gubernur jatim hingga trayek SK terancam dicabut oleh dishub atas
rekomendasi gubernur jatim,puncaknya kecelakaan bus di klitik ngawi yang
menwaskan pemotor sehingga di bakar massa yang kesal,menyikapi hal ini bapak
setyaki tidak patah semangat dan terus meningkatkan disiplin pegawainya +
pengetatan kontrol dan GPS bersamaan dengan audit Dishub plus ditambah sanksi
pengurangan armada bus selama1 minggu sebanyak 40 %,menhub EE Mangindaan tidak
mencabut SK,Menhub beralasan terlau riskan dan PHK masal karyawan yang berjumah
lebih dari 1300 orang,sanksi itu cukup meberikan efek jera dan perbaikan
managemant,sebuah kebijakan yang bijak dari seorang menteri……
melihat perusahaanya terancam gulung tikar karena
sanksi,kecelakaan demi kecelakaan dan berfikir mungkin karena keberatan nama
(kaboten jeneng) sumber kencono,bapak setyaki merubah sebagian nama busnya
menjadi “sumber selamat” yang artinya “sumber keselamatan”,tetapi segmen
negatif masyarakat masih ada karena SS kembali mengalami beberapa kecelakaan
tetapi tidak sesering SK dan SK juga
mengalami banyak kecelakaan di tahun2 2011-2012 pada punckanya kecelakaan malam
tahun baru di madiun (januari 2012),namun angin segar muncul dari polda jatim
yang memberikan penghargaan bus santun 2011 dan membuktikan bahwa tidak semua
driver SK ugal-ugalan,berusha memperbaiki citra positif bapak setyaki
mengeluarkan (SP3) kru terutama driver yang melanggar ketentuan dan meperketat
sanksi bagi kru yang melanggar mis:tilang,laka ,melnaggar batas kecepatan dll,
serta menyiapkan nama baru pada 2012 yaitu “sugeng rahayu” yang berarti
“Selamat Selamat atau Selalu Selamat”
maksudnya SR diharapkan akan selalu selamat dalam perjalanan mengantar
penumpang bersamaan dengan itu bapak setyaki mengumumkan Sumber Kencono
perlahan2 DITIADAKAN (per juni 2012 sumber kencono sudah tidak ada) dan armada
diganti dengan Sugeng Rahayu / sumber selamat (sebagain besar sugeng rahayu)
Hingga sekarang kecelakaan terus berkurang drastis bahkan di
beberapa bulan 0 accident besar atau tidak ada kecelakaan,atas prestasi menekan
laka Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu
kembali mencapai puncak kesuksesan sumber kencono dan menjadi primadona masyarakat
khusunya jawa timur dan mendapat apresiasi tinggi dari Dishub jatim,Kepala
terminal,Organda Jatim bahakan jajaran kementerian perhubungan.
Penekanan angka laka ini SG juga berterima kasih kepada masyarakat khusus nya jawa timur yang
sudah memberikan dukungan maupun kritik tajam dan saran dan dari Kementerian
Perhubungan, universitas2 dan organda yang membantu perbaikan mutu manajemen
(audit),khusunya pada kemenhub dan organda jatim yang memperkenalkan Sistem GPS
Tracker untuk memantau speed bus pada 2007.
Komentar
Posting Komentar